Hari Natal dan Tahun Baru memang telah lewat, namun di Minahasa Selatan (Minsel), sepanjang Bulan Januari terutama di hari Minggu, tradisi pasiar antar warga masih terus berlangsung, sebab setiap hari Minggu akan ada perayaan kuncikan, dan ini berlangsung hingga hari Minggu terakhir di Bulan Januari.
Peraayan kuncikan ini, sebanarnya menurut warga adalah untuk mengunci tahun 2009 yang telah berlalu, hanya saja dilakukan di Bulan Januari Tahun yang baru, karena di bulan Desember ada perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Kuncikan Tahun ini dilakukan setiap pekan, hingga pekan terakhir di Bulan Januari, artinya sama dengan mengunci tahun 2009 dan masuk di tahun 2010," ujar Memey, warga Kelurahan Buyungon, Kecamatan Amurang.
Kuncikan ini sendiri paling ramai, di pekan terakhir bulan Januari, sebab sesudahnya atau masuk bulan Februari sudah berakhir. "Paling ramai di pekan terakhir bulan Januari, atau orang bilang kuncikan terakhir atau kuncikan ke empat, biasanya warga banyak yang menyiapkan makanan," ujarnya lagi.
Meski tidak seramai pengucapan, namun kuncikan ini sendiri memiliki makna, yakni mensukuri berkat Tuhan sepanjang tahun 2009, dan di tahun yang baru, segala aktivitas yang dilakukan dapat membawa berkah.
Cristina warga Kelurahan Uwuran menambahkan, selama perayaan kuncikan ini, bukan berarti menghambur-hamburkan uang, sebab dengan adanya perayaan kuncikan ini menunjukan, jika suasana keramahtamahan antar warga dapat terjalin.
"Ini bukan keharusan setiap orang harus menyiapkan makanan, tetapi jika mampu tidak ada salahnya, lagian dapat menjalin hubungan kekeluargaan semakin erat antar warga," ujarnya.
Tambahnya, selama perayaan kuncikan, aktivitas lainnya di masyarakat juga tetap berjalan normal, tidak harus libur, hanya memang karena dirayakan pada hari Minggu, jadi kantor memang libur.
"Aktivitas warga ya sama seperti hari normal, hanya karena di rayakan pada hari Minggu, jadi kantor memang libur," ujarnya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar